Pound Sterling Mengungguli Dolar AS saat Tarif Trump Melukai Aktivitas Ekonomi AS

• Pound Sterling menunjukkan kekuatan di sekitar 1,3580 terhadap Dolar AS saat Greenback menderita akibat data ekonomi AS bulan Mei yang mengecewakan.
• Ketidakpastian tarif semakin membebani Dolar AS saat Presiden AS, Trump, menaikkan tarif pada baja dan aluminium menjadi 50% pada hari Rabu.
• Gubernur BoE, Bailey, mengulangi pendekatan ekspansi moneter yang 'bertahap dan hati-hati'.

Pound Sterling (GBP) naik mendekati 1,3580 terhadap Dolar AS (USD) selama perdagangan sesi Eropa pada hari Kamis. Pasangan mata uang GBP/USD menguat saat Dolar AS kesulitan untuk mendapatkan pijakan setelah sell-off tajam pada hari Rabu. USD menderita akibat serangkaian data ekonomi AS yang mengecewakan untuk bulan Mei setelah kebijakan tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS, Donald Trump, setelah kembali ke Gedung Putih.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, kesulitan dekat terendah enam minggu di sekitar 98,60 yang dicatat pada hari Selasa.

Pada hari Rabu, laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS menunjukkan bahwa sektor swasta merekrut 37 ribu pekerja baru, secara mengejutkan lebih rendah dari 60 ribu pada bulan April dan meleset dari ekspektasi pasar115 ribu dengan selisih yang besar. Ini adalah angka terendah sejak Januari 2021, meningkatkan kekhawatiran terhadap stabilitas pasar tenaga kerja. 

Selain itu, penurunan yang tidak terduga dalam aktivitas sektor jasa memicu risiko kontraksi ekonomi, mengingat bahwa sektor jasa menyumbang dua pertiga dari keseluruhan aktivitas ekonomi di AS. Minggu ini, laporan PMI Manufaktur ISM untuk bulan Mei juga menunjukkan bahwa aktivitas sektor pabrik mengalami penurunan dengan laju yang lebih cepat. 

Kontraksi keseluruhan dalam aktivitas bisnis mencerminkan konsekuensi dari ketidakpastian tarif yang dipicu oleh pernyataan-pernyataan Presiden Trump yang selalu berubah. Pengumuman "berhenti dan jalan" terkait kebijakan tarif oleh Washington telah memaksa produsen-produsen domestik untuk menahan pengembangan strategis dan rencana ekspansi mereka.

Minggu ini, Donald Trump menggandakan bea masuk pada baja dan aluminium menjadi 50%, bertujuan untuk meningkatkan produksi baja domestik. Namun, para ahli pasar telah memperingatkan bahwa ini dapat menyebabkan peningkatan inflasi, langkah yang akan mencegah Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga.

Pada hari Rabu, Presiden Trump mengulangi kritiknya terhadap The Fed setelah rilis data Ketenagakerjaan ADP yang buruk dalam sebuah pos di Truth Social karena tidak menurunkan suku bunga. "DATA ADP SUDAH KELUAR!!! Si "Terlambat" Powell sekarang harus MENURUNKAN SUKU BUNGA. Dia luar biasa!!! Eropa telah menurunkan SUKU BUNGA SEBANYAK Sembilan KALI," tulis Trump.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling Menguat saat Gubernur BoE, Bailey, Mengulangi Ekspansi Kebijakan Bertahap

• Pound Sterling (GBP) menunjukkan kekuatan terhadap mata uang utama lainnya, kecuali mata uang-mata uang antipodean, pada hari Kamis di minggu kalender ekonomi Inggris yang ringan. Pemicu utama bagi mata uang Inggris di sisa minggu ini adalah ekspektasi pasar terhadap prospek kebijakan moneter Bank of England (BoE) dan diskusi perdagangan antara AS dan Tiongkok.
• Bulan ini, BoE kemungkinan tidak menurunkan suku bunga lagi, mengingat tekanan inflasi yang meningkat dan kondisi pasar tenaga kerja yang stabil. Sementara itu, Gubernur BoE, Andrew Bailey, menegaskan pendekatan ekspansi moneter yang "bertahap dan hati-hati" di tengah ketidakpastian di sisi ekonomi global.
• Andrew Bailey mengatakan di depan Komite Perbendaharaan Parlemen pada hari Selasa, "Saya pikir jalannya tetap menurun, tetapi seberapa jauh dan seberapa cepat sekarang diselimuti oleh lebih banyak ketidakpastian," Reuters melaporkan.
• Ketidakpastian atas negosiasi perdagangan antara Washington dan Beijing juga diprakirakan akan terus menekan ekonomi Inggris. Mengingat bahwa Tiongkok menikmati keunggulan kompetitif biaya rendah di seluruh dunia, para pemilik bisnis Inggris akan menghadapi tekanan dari perang harga di pasar internasional jika dua negara terbesar di dunia gagal mencapai kesepakatan perdagangan.
• Pada hari Rabu, Presiden AS, Trump, mengisyaratkan dalam sebuah pos di Truth Social bahwa sulit untuk membuat kesepakatan dengan pemimpin Tiongkok, Xi Jinping. "Saya suka Presiden Tiongkok Xi, selalu begitu, dan akan selalu begitu, tetapi dia SANGAT KERAS, DAN SANGAT SULIT UNTUK MEMBUAT KESEPAKATAN!!!" tulis Trump. Namun, para ahli pasar sedikit optimis terhadap kemungkinan AS dan Tiongkok mengamankan kesepakatan perdagangan karena pos Trump mengindikasikan bahwa dia telah memulai percakapan langsung dengan Presiden Xi.
• Selama perdagangan sesi Eropa, Beijing mendesak AS untuk menyelesaikan sengketa melalui dialog, Kementerian Perdagangan Tiongkok melaporkan.
• Minggu ini, data NFP AS akan menjadi pemicu utama bagi pasangan mata uang GBP/USD, yang dijadwalkan dirilis pada hari Jumat.

Analisis Teknis: Pound Sterling Mempertahankan EMA 20-Hari Utama

Pound Sterling naik mendekati 1,3580 terhadap Dolar AS pada hari Kamis, diperdagangkan dengan kuat di dekat tertinggi hari sebelumnya. Pasangan mata uang GBP/USD mempertahankan support horizontal utama yang diplot dari tertinggi 26 September di 1,3434. Prospek untuk pasangan mata uang ini tetap kuat karena Exponential Moving Average (EMA) 20-hari miring ke atas di sekitar 1,3443.

Indikator Relative Strength Index (RSI) 14-hari bertahan di atas 60,00, mengindikasikan bahwa momentum bullish masih utuh.

Di sisi atas, tertinggi 13 Januari 2022 di 1,3750 akan menjadi rintangan utama bagi pasangan mata uang ini. Melihat ke bawah, EMA 20-hari akan berfungsi sebagai area support utama.